Bro Cerdas

Membangun Perspektif Baru Dalam Industri Forex

Post Page Advertisement [Top]

Trading Strategies


Bicara mengenai strategi dalam trading tidak akan pernah ada habisnya. Karena sifat market yang sangat dinamis, maka dalam menyusun strategi pun Anda harus dinamis dan inovatif. Tidak bisa kalau dari waktu ke waktu terus mengandalkan strategi yang sama tanpa improvisasi sama sekali. Memang benar bahwa kita harus konsisten dan disiplin dengan gaya dan metode trading kita sendiri, namun tetap saja harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui kesalahan sehingga kita dapat memperbaikinya.

Namun demikian ada beberapa strategi yang sangat populer dan banyak dilakukan para trader dalam upaya meraih profit. Strategi mendasar yang banyak dilakukan para trader sehingga tidak boleh diabaikan karena terbukti menghasilkan profit secara konsisten.


Salah satunya adalah Trend Follower dengan mendeteksi trend pergerakan harga. Ketika market bullish atau sedang uptrend maka posisi buy berpotensi lebih besar untuk menghasilkan profit. Posisi sell akan memiliki potensi profit ketika market bearish atau sedang downtrend. Anda harus dapat menentukan trend secara tepat, uptrend atau downtrend. Kesalahan dalam menentukan trend akan mengakibatkan kesalahan dalam mengambil posisi transaksi.

Apakah itu cukup? Tidak, karena terkadang trend yang terbentuk ternyata tidak cukup kuat. Baru berlangsung beberapa saat harga sudah bergerak berbalik arah bahkan acapkali harga bergerak fluktuatif namun tidak jelas arah trendnya akan kemana yang disebut sideways. Disini penting bagi Anda untuk mengetahui kekuatan trend, bagaimana caranya?


Perhatikan Posisi High dan Low Pada Grafik

Tentukan posisi high saat uptrend dan posisi low saat downtrend. Ketika Anda melihat ada posisi high baru yang lebih tinggi dari sebelumnya itu artinya pasar masih memiliki cukup kekuatan uptrend. Kebalikannya, jika Anda melihat ada posisi low baru yang lebih rendah dari sebelumnya itu artinya pasar masih memiliki cukup kekuatan downtrend.


Ketika Anda mendapatkan Lower High (High 4) yaitu posisi high baru lebih rendah dari sebelumnya artinya ini adalah sinyal akan adanya kemungkinan terjadi reversal atau perubahan trend dari uptrend ke downtrend. Dan ketika Anda mendapatkan Higher Low dimana low baru lebih tinggi dari sebelumnya maka ini dapat diartikan sebagai sinyal akan adanya perubahan trend dari downtrend ke uptrend.

Sinyal reversal ini dapat Anda manfaatkan untuk meraih profit. Saat market uptrend dan muncul lower high yang diikuti lower low maka tunggulah beberapa saat hingga harga kembali mendekati lower high dan Anda dapat entry sell disini (High 4). Sebaliknya saat market sedang downtrend dan muncul higher low diikuti higher high maka tunggulah beberapa saat hingga harga kembali mendekati higher low dan Anda entry buy di sini (Low 3).

Amati Kerapatan Candestick

Disamping cara-cara high dan low di atas Anda dapat menentukan kekuatan trend dengan mengamati kerapatan candlestick. Jika terdapat candlestick dengan high dan low yang kurang lebih sama dan range (rentang) yang pendek atau kecil, ini menjadi indikasi adanya kondisi sideways. Anda dapat mengasumsikan harga sedang konsolidasi dan sebaiknya hindari entry posisi di market yang seperti ini karena pergerakan harganya belum jelas mau kemana. Tunggu dan bersabarlah, masuklah ketika terjadi pergerakan harga yang lebih kuat.

Gunakan Indikator ADX (Average Directional Movement Index)

Indikator ADX adalah indikator sederhana untuk mengukur kekuatan trend dan terletak pada bagian bawah grafik. Garis ADX yang naik menunjukkan kekuatan uptrend sedangkan garis yang menurun menunjukkan kekuatan downtrend. Jika garis ADX berada di atas 25 artinya trend sedang menguat. Ketika Anda mendapatkan garis ADX berada di bawah dalam kurun waktu yang cukup lama kemudian bergeser naik menuju level 4-5 maka ini menjadi sinyal akan adanya penguatan trend. Sebagai contoh misalnya naik dari 21 - 25.

Dalam Metatrader 4 ditunjukkan dengan dua garis yaitu +D1 (uptrend) dan -D1 (downtrend). Ketika uptrend garis +D1 akan mengarah ke atas dan garis -D1 akan mengarah ke bawah. Demikian sebaliknya ketika downtrend maka garis +D1 akan mengarah ke bawah dan garis -D1 akan mengarah ke atas.

Ketika cross atau terjadi perpotongan antara kedua garis ini menjadi sinyal akan ada perubahan trend yang sedang berlangsung. Jika +D1 menembus -D1 dari bawah ke atas menunjukkan sinyal uptrend, sebaliknya jika -D1 menembus +D1 dari bawah ke atas menunjukkan sinyal downtrend. Untuk lebih jelasnya Anda dapat perhatikan gambar di bawah ini.


Kemampuan menentukan trend secara tepat dan mengetahui seberapa besar kekuatan trend akan sangat membantu Anda untuk memutuskan posisi apa yang harus diambil ketika memasuki market.

Itulah strategi sederhana dan sangat mendasar namun memiliki profitabilitas yang sangat tinggi jika Anda mau melakukannya secara disipilin dan konsisten.

Ikuti terus artikel-artikel Bro Cerdas dengan mengisi form berlangganan untuk mengupdate informasi seputar dunia trading dan investasi yang benar dan seimbang.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]