Rabu, 20 September 2023
Senin, 05 Juni 2023
Metode Trading Probabilitas 70% Kok Masih Loss
Mengapa metode dengan probabilitas 70% bahkan mungkin 80% kok masih loss ketika dijalankan di live trading?
Kebanyakan trader lebih fokus kepada profit namun lupa untuk memperhitungkan resiko hingga ketika loss berturut-turut jadi bingung harus ngapain?
Dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi profit seringkali trader membuka posisi di banyak pair dan berharap semua trade menghasilkan profit yang lebih maksimal.
Andaikan pagi hari Anda menemukan momentum sesuai metode trading di lima pair lalu hajar kelimanya dengan entry atau setup baik dengan cara eksekusi langsung atau pending order dan membuka lima posisi di pair yang berbeda. Jika kelimanya kena profit atau kena TP rasanya ngga perlu diomongin lagi, karena semua juga mau. Tetapi jika ternyata kelima trade itu loss atau kena SL? Apa yang akan Anda lakukan?
Ahhh... kan ngga mungkin kelimanya kena SL? Eits! Jangan pernah berpikir atau berasumsi karena di dalam market forex segala kemungkinan bisa saja terjadi. Ingat, bisnis dalam industri forex adalah bisnis yang selalu dapat dihitung dengan pasti dalam hal target profit dan stop loss, tetapi tidak dalam hal pergerakan arah market. Tidak ada satu orang pun yang dapat memprediksi arah market secara tepat. Satu-satunya hal yang dapat dipastikan adalah SL/TP dan sebagai trader kita sebaiknya menggunakan cara berpikir ini. Setiap kemungkinan terburuk harus selalu siap kita terima.
Lalu harus bagaimana ketika menghadapi momentum yang sudah sesuai dengan metode atau trading sistem kita dan muncul di lima pair atau lebih? Apakah semuanya harus diambil? Jika harus memilih, bagaimana cara memilihnya?
Berikut adalah tips untuk memilihnya secara obyektif :
Gunakan metode yang probabilitasnya paling tinggi dan risk/reward ratio terbaik berdasarkan data dari metode yang sudah dibacktest. Tools dan cara backtestnya dapat Anda temukan di link backtest ini. Anda hanya perlu mendaftarkan email aktif tanpa dipungut biaya apapun. Kita harus mempertimbangkan bagaimana jika kelimanya diambil dan semuanya loss? Karenanya kita perkecil resiko dengan memilih misalnya tiga pair yang memiliki probabilitas paling tinggi dan risk/reward terbaik. Meskipun tiga pair ini pun nantinya bisa kena SL semua lho.
Nah, lalu bagaimana sih cara menentukan batas loss kita? Cara paling gampang adalah dengan melihat rata-rata pips bulanan kita. Jangan sampai ketika ketiga trade ini kena SL ternyata angkanya melebihi angka rata-rata pips bulanan kita. Ini konyol namanya. Artinya kita harus kurangi lagi, katakanlah tadi dari lima pair kita pilih tiga dan total SL nya masih melebihi angka rata-rata pips bulanan. Maka kita harus kurangi lagi menjadi dua pair.
Jadi pada akhirnya memang tidak ada yang baku dalam hal menentukan resiko karena kita harus tahu rata-rata pips bulanan kita berapa dan sinyal dari momentum yang kita temukan memiliki resiko berapa pips. Kita hanya harus membiasakan diri membaca profit atau loss berdasarkan pips.
Berapa banyak trade yang harus saya batasi?
Bagi trader individu jika saya boleh menyarankan adalah; gunakan risk per trade di kisaran 2-5% dan total risk dari trade yang sedang berjalan sebaiknya tidak lebih dari 10%.
Contoh :
Modal $10000
Leverage 1 : 100
Margin Used 2 - 5% = $200 - $500 (margin trade)
Lot/Volume 0,2 - 0,5 lot/trade
Total risk trade berjalan 10% = $1000
Dengan perhitungan di atas Anda dapat membuka hingga maksimal 5 trade dengan volume 0,2 lot atau hingga 2 trade dengan volume 0,5 lot.
Anggaplah hari ini Anda memiliki 2 posisi terbuka dengan volume masing-masing sebesar 0,5 lot. Tentu bisa saja terjadi 2 posisi terbuka ini tidak close di hari yang sama. Jika keesokan harinya Anda mendapatkan momentum lagi sementara 2 posisi masih terbuka apa yang harus dilakukan?
Mengingat trade yang sedang berjalan sudah memiliki resiko maksimal yaitu sebesar 10% dimana volume di kedua trade tersebut sebesar 0,5 lot maka untuk melakukan entry/setup Anda tentu harus menunggu hingga salah satu atau kedua trade yang sedang berjalan close terlebih dahulu. Ini untuk menghindari maksimum risk yang sebesar 10% tadi.
Kecuali jika di 2 trade sebelumnya Anda hanya memiliki trade berjalan dengan volume masing-masing sebesar 0,2 lot maka Anda masih memiliki peluang untuk membuka volume trade sebesar 0,6 lot dari margin Anda.
Jangan sampai terjadi, "risk per trade 2% tetapi tradenya 10 atau bahkan 20..." Lagi-lagi, itu konyol namanya. Karena jika itu yang terjadi, sama artinya risk trade keseluruhan menjadi 20% atau bahkan 40%.
Jadi kesimpulannya adalah :
Bukan hanya risk per trade yang harus diperhitungkan atau dibatasi tetapi juga total tradenya termasuk jumlah pair. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi atau menghindari kemungkinan terburuk jika sampai terjadi seluruh trade kena SL dan mencapai drawdown 40% atau bahkan bisa jadi lebih.
Apa jadinya jika hal itu benar-benar terjadi? Sanggupkah dengan sisa margin yang ada melakukan recovery? Sanggupkah Anda bertahan dengan trading sistem yang sudah dibacktest bahkan menghasilkan probabilitas 80%? Dan akhirnya, sanggupkah Anda tetap konsisten dan disiplin sesuai rules yang sudah Anda buat sendiri?
Selasa, 18 April 2023
Bias Optimisme
Bias optimisme adalah istilah yang digunakan untuk penyebutan kepada sebuah situasi emosi yang cenderung melebih-lebihkan kemungkinan positif dan menyepelekan kemungkinan negatif. Bias optimisme membuat orang menjadi terlalu percaya diri dan terlalu yakin bahwa semua akan berjalan dengan baik seperti apa yang diharapkan bahkan seandainya secara rasional menunjukkan adanya masalah dan persoalan yang tidak dapat dihindari atau jika dalam dunia bisnis mengesampingkan adanya kemungkinan resiko.
Sebagai contoh bias optimisme adalah ketika Anda memutuskan untuk mengendarai sepeda motor dan tidak mengenakan helm. Karena Anda sudah mengendarai sepeda motor sejak lama maka Anda merasa yakin bahwa kecil sekali kemungkinan bagi Anda untuk mengalami kecelakaan. Anda yakin bahwa tanpa helm pun Anda akan baik-baik saja. Anda mengesampingkan resiko kecelakaan dengan mengendarai sepeda motor tanpa helm, disinilah bias optimisme itu muncul.
Memang di sisi lain bias optimisme dapat memotivasi kita dalam mengatasi tantangan atau hambatan, namun ini juga dapat membuat kita mengabaikan resiko dan ini seringkali mengakibatkan pengambilan keputusan yang buruk.
Apa Itu Bias Optimisme?
Bias optimisme atau optimisme yang tidak realistis adalah jenis bias kognitif yang tidak disadari mengacu kepada sikap menguntungkan yang tidak realistis yang dimiliki oleh orang terhadap diri mereka sendiri.
Bias optimisme membuat orang menjadi merasa berbeda, membuat orang menjadi percaya bahwa mereka memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami peristiwa negatif dibanding orang lain. Misalnya dalam soal karir, kesehatan, atau pernikahan mereka akan lebih baik dibanding orang lain. Masalah finansial, kesehatan, atau perceraian yang menimpa orang lain tidak akan menimpa atau terjadi terhadap mereka. Keyakinan yang tidak rasional ini ternyata sudah mendarah daging dan tertanam kuat dalam diri manusia. Beberapa studi menunjukkan 80% manusia mengalami ini, namun tidak termasuk mereka yang mengalami depresi.
Mengapa Bias Optimisme Terjadi?
Mempertahankan pandangan positif menjaga kita untuk berani terus maju dan mengabaikan situasi buruk yang mungkin kita hadapi. Ini memnungkinkan kita untuk terus mencoba hal-hal baru yang mungkin sulit untuk dilakukan karena yakin bahwa semua akan berjalan dengan baik.
Sepanjang sejarah manusia karakteristik ini cukup memberi manfaat dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan kata lain, karena bias optimisme terbukti bermanfaat maka kita cenderung keliru memprediksi masa depan.
Ada dua pandangan utama yang mendasari timbulnya bias optimisme yaitu :
Pertama; bahwa kita memiliki kendali atas dunia di sekitar kita, termasuk apa yang akan terjadi pada masa depan kita.
Kedua; bahwa kita sebagai individu memiliki lebih banyak sifat positif dibandingkan orang lain atau kebanyakan orang.
Agar lebih jelas mengenai bias optimisme, beberapa faktor berikut akan lebih membantu :
Kecenderungan untuk secara selektif memperbarui keyakinan dan harapan akan masa depan lebih berdasarkan kepada informasi positif dibanding informasi negatif yang pada gilirannya hal ini akan memuluskan timbulnya bias optimisme.
Optimisme memang bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Mengharapkan hasil positif akan mengurangi kecemasan dan stress. Penderita sakit yang optimis akan cenderung percaya bahwa mereka akan pulih dan akan mengarahkan mereka kepada perilaku yang meningkatkan peluang mereka untuk sembuh dan pulih dari sakitnya seperti olahraga dan diet misalnya.
Secara keseluruhan bias optimisme memungkinkan kita untuk mengatasi keadaan dan tidak terlalu mengkuatirkan ketidakpastian. Dan karenanya seringkali ini memberikan hasil yang lebih baik dibanding keyakinan yang tidak bias atau rasional.
Kebanyakan orang rentan terhadap bias optimisme, maka menjadi penting untuk dapat menyadari pengaruhnya terhadap persepsi dan penilaian kita.
Bias optimisme bisa menjadi masalah ketika berkaitan dengan antisipasi terhadap resiko. Dalam industri forex misalnya, bias optimisme dapat membuat kita meremehkan Stop Loss (SL) dan Target Profit (TP) termasuk volume trading.
Kegagalan dalam menilai potensi bahaya juga berarti kegagalan dalam memilih program asuransi yang memadai atau melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Di sisi lain bias optimisme juga dikaitkan dengan prestasi di berbagai bidang seperti dalam bidang olahraga, bisnis, atau pendidikan. Ketika kita optimis kita akan termotivasi untuk berjuang lebih keras yang pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap hasil yang kita capai. Terkadang, mengharapkan hasil positif menjadi sebuah ramalan yang tercapai dengan sendirinya.
Contoh bias optimisme dalam skala besar atau kolektif adalah ketika para ahli menganggap bias optimisme sebagai salah satu penyebab utama terjadinya krisis ekonomi tahun 2007-2008 silam. Para pejabat dan analis terlalu optimis bahwa ekonomi akan tumbuh dengan baik (bisnis akan tumbuh dan menguntungkan, pendapatan akan meningkat, dan akan tersedia pekerjaan bagi banyak orang). Ini membuat mereka mengabaikan tanda peringatan apapun. Dari sini kita tahu bahwa ketika banyak orang memiliki harapan yang sama dan tidak realistis bias optimismenya terakumulasi dan menimbulkan dampak berskala besar.
Bias optimisme dapat berdampak negatif terutama saat resiko serius seringkali diabaikan begitu saja.
Termasuk juga dalam persoalan lingkungan hidup dan sistem ekologi. Banyak orang yang menjadi tidak peduli dengan ekologi karena terlalu yakin bahwa di daerah mereka tinggal tidak akan terkena dampak negatif dari tanda-tanda perubahan iklim yang signifikan. Padahal secara rasional tanda-tanda perubahan iklim menjadi suatu tanda adanya ancaman terhadap lingkungan hidup manusia.
Bagaimana cara menghindari Bias Optimisme?
Bias optimisme adalah sifat dasar manusia yang mungkin tidak terhindarkan. Namun kita dapat mengendalikannya dengan cara :
Pertama; Lakukan "analisa sebelum mati" berdasarkan hipotesa bahwa Anda akan gagal. Dengan demikian Anda dapat mempertimbangkan kemungkinan resiko dan menemukan cara untuk mengantisipasi atau membatasinya.
Kedua; Belajar dari pengalaman. Pengalaman menjadi guru terbaik dan Anda tentu tidak harus selalu belajar dari pengalaman pribadi. Anda dapat belajar juga dari pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu mengalaminya. Jika Anda harus menunggu mengalaminya secara pribadi mungkin memerlukan waktu 10 tahun agar Anda menjadi sadar dan menemukan cara untuk mengatasinya. Namun jika Anda mau mengosongkan gelas dan belajar dari pengalaman orang lain, waktu yang Anda butuhkan untuk memperbaiki kesalahan akan jauh lebih cepat.
Belajar menjadi Trader Pro dari mereka yang sudah melewati semuanya menjadi sangat penting. Anda dapat memulainya dengan mendownload dan menginstall Aplikasi Traders Family International.
Jumat, 27 Januari 2023
Lo Kheng Hong, "Sabar Adalah Ilmu Tingkat Tinggi"
Baru-baru ini saya melihat sebuah reels yang menampilkan Pak Lo, sapaan akrab Lo Kheng Hong, investor kawakan yang mendapat julukan Warren Buffetnya Indonesia. Dalam video tersebut beliau mengatakan, "Sabar adalah ilmu tingkat tinggi dalam investasi. Belajarnya setiap hari, ujiannya sering mendadak, tapi investor yang lulus akan mendapat cuan yang besar."
Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa "sabar" juga menjadi kunci sukses dalam trading forex untuk dapat mencapai profit konsisten dan trading for living.
Sabar yang seperti apa sih yang dibutuhkan dalam berinvestasi atau pun dalam trading forex? Dalam bagian pertama "winning mentality" disebutkan untuk bertahan sedikit lebih lama, itulah definisi sabar. Disana diceritakan tentang Usain Bolt, pelari asal Jamaica yang meraih medali emas dalam lomba lari 100 meter dengan catatan waktu 9.58 detik dan 200 meter dengan catatan waktu 19.19 detik.
Kita tidak akan pernah bisa mengetahui apa yang akan terjadi di waktu mendatang bahkan pada detik selanjutnya dalam hidup kita. Mungkin saat ini kita sedang susah, sedang sulit dan menderita. Namun bertahanlah sedikit lebih lama, badai pasti berlalu. Tugas kita hanyalah menunggu dan bersabar.
Lo Kheng Hong mengatakan bahwa bursa efek adalah tempat berpindahnya uang dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar. Terbukti di masa awal pandemi tahun 2019-2020, harga saham di bursa efek anjlok parah. Orang yang tidak sabar segera menjual saham-sahamnya karena kuatir nilainya akan semakin turun, sementara orang yang dengan sabar menunggu sekarang ini menuai keuntungan yang besar. Kerugian yang dialami oleh mereka yang tidak sabar menjadi keuntungan bagi mereka yang sabar. Dibutuhkan kesabaran untuk dapat memperoleh keuntungan dalam berinvestasi dan kesabaran adalah ilmu tingkat tinggi.
Dalam industri forex, kesabaran menjadi kunci utama untuk dapat profit konsisten dan sampai pada trading for living. Karena sejatinya untuk memenangkan pasar forex bukan bergantung sepenuhnya pada metode, strategi atau jurus namun lebih bergantung kepada bagaimana kita mampu bersabar dan mengalahkan diri sendiri.
Coba Anda ingat-ingat. Berapa kali Anda loss dalam trading dan apa yang menjadi penyebab loss itu?
Beberapa diantaranya adalah yang saya sebutkan dibawah ini :
Tidak memasang SL dan TP alias trading dengan "Gaya Marco Polo", sebutan untuk trader yang trading dengan gaya gagah berani namun akibatnya fatal.
Terlalu sering melihat chart dan karena takut kena SL atau tidak mencapai TP lalu melakukan intervensi dengan menutup transaksi. Akibatnya profit tidak maksimal karena kemudian harga bergerak menyentuh TP. Atau, begitu transaksi ditutup saat floating loss karena takut kena SL, ternyata harga langsung berbalik cepat menuju TP. Trade yang seharusnya profit jadi loss.... ini terjadi dan banyak terjadi.
Mengikuti sinyal-sinyal berbayar dengan jaminan 100% profit namun nyatanya?
Trading menggunakan robot trading yang lagi-lagi dibeli dengan harga mahal namun ujung-ujungnya malah kena margin call.
Berpindah-pindah pair untuk mencari momentum namun justru loss yang didapat.
Itu adalah beberapa diantara sekian banyak penyebab loss dalam trading. Kenapa saya bisa mengatakan itu dengan sangat yakin? Karena di awal karier trading saya pada tahun 2008 saya sudah mengalami itu semua meskipun maaf, saya belum pernah sekalipun mengikuti sinyal berbayar atau membeli robot trading. Ini adalah pengalaman teman-teman yang curhat pada saya.
Ketika sudah mempunyai Trading System dengan gaya yang sesuai dengan karakter Anda maka seharusnya Anda tinggal bersabar menunggu momentum yang sesuai dengan trading system Anda tersebut. Sabar menunggu hingga chart menunjukkan sinyal yang sudah Anda tentukan dalam trading system, bukannya mencari-cari sinyal atau momentum di pair lain ketika di pair yang satu tidak Anda temukan.
Mengapa? Karena setiap pair memiliki karakter yang berbeda-beda. Mungkin trading system Anda akan bekerja lebih efektif di pair yang memiliki karakter sideways atau memiliki volatilitas yang tidak terlalu besar seperti pair EURUSD misalnya. Tentu trading system Anda tidak akan bekerja secara efektif di market atau pair yang berkarakter trending seperti Gold atau Nasdaq.
Jadi, bersabarlah. Tunggulah momen yang tepat untuk masuk pasar dan mengambil posisi. Bertindaklah seperti seorang sniper yang dengan penuh kesabaran menunggu sasaran masuk ke dalam ruang bidiknya. Jika sudah menunggu seharian dan Anda tidak mendapatkan sinyal atau momentum, ya sudah, artinya Anda tidak perlu memaksakan entry atau mengambil posisi. Ingat prinsip orang kaya, "lebih baik tidak dapat uang daripada hilang uang." Ketimbang memaksakan diri entry dan loss akan lebih baik hari itu tanpa transaksi tetapi Anda juga tidak kehilangan uang.
Sederhananya begini; seorang penjual es doger tentu tidak akan memaksakan diri berjualan ketika hujan lebat. Saat yang tepat bagi dia untuk berjualan adalah ketika cuaca panas terik bukan? Seperti itulah seharusnya kita berpikir. Buang jauh-jauh pemikiran, kalau tidak entry maka namanya bukan trader. Anda mau trading for living atau living for trading?
Sabar, sabar, dan tunggu. Itu kuncinya. Entry lah ketika kondisi market benar-benar sesuai dengan trading system kita. Jika dan hanya jika market menunjukkan sinyal atau momentum yang kita mau. Terlebih jika sudah mengetahui probabilitas trading system Anda dengan melakukan backtest.
Sabar, kata yang mudah untuk dikatakan namun sangat tidak mudah untuk benar-benar dilakukan. Saya yakin setiap trader sudah mengetahui dengan pasti soal sabar ini, namun nyatanya mereka tetap saja loss. Itu karena mereka hanya tahu soal sabar namun tidak benar-benar mampu menerapkannya dalam trading. Jadi segera latih kesabaran Anda dalam trading mulai sekarang juga, jangan tunda lagi. Jika ditunda, cuan nya juga akan tertunda, dan Anda tidak menginginkan hal itu bukan?
Mau tidak mau, suka tidak suka, untuk mendapatkan cuan dari industri forex dan bursa efek Anda harus dapat menguasai ilmu tingkat tinggi yang disebut sabar ini. Paksa diri Anda untuk dapat menguasainya dengan melatih kesabaran melalui Aplikasi Traders Family yang bisa didownload melalui Link ini.
Rabu, 26 Oktober 2022
Cara Menghasilkan Profit Dari Trading Forex
Bagaimana cara menghasilkan profit dari Trading Forex? Ini adalah pertanyaan yang selalu muncul di setiap sesi pertemuan dengan teman-teman baik secara formal mau pun informal.
Di artikel sebelumnya selalu ditekankan mengenai pemahaman bahwa trading adalah sebuah bisnis yang harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik. Fokuslah pada portofolio secara keseluruhan, bukan pada trade per trade. Namanya bisnis atau dagang, tidak akan selalu menghasilkan profit setiap harinya. Seperti sebuah toko pakaian atau toko yang lain, pasti akan ada saat dimana omzet hari itu profitnya tidak sebanding dengan biaya atau cost harian toko tersebut. Begitu juga dalam trading, tidak selalu setiap trade akan menghasilkan profit. Akan ada saat dimana trade/transaksi kita lose pada hari itu, namun secara global misalnya dalam kurun waktu satu tahun portofolio kita tetap meningkat nilainya. Ini harus dipahami dan menjadi pola pikir yang benar. Ingat, trading forex adalah bisnis dan bukan skema untuk menjadi cepat kaya.
Melalui trading forex seharusnya hidup kita akan semakin santai, berpenghasilan cukup, semakin memiliki kualitas hidup yang lebih baik bukan sekedar gaya hidup. Perhatikan, kita harus membedakan istilah kualitas hidup dan gaya hidup. Kualitas hidup lebih mengarah kepada kehidupan yang berkualitas sedangkan gaya hidup mengarah kepada kehidupan yang hanya berisi sekedar gaya yang berkonotasi kepura-puraan. Dengan trading forex Anda seharusnya dapat memiliki kebebasan waktu dan kebebasan finansial secara nyata.
Bagaimana caranya? Simak artikel ini sampai akhir dan jangan lupa share/bagikan kepada teman-teman Anda.
Disini Bro Cerdas tidak akan memberikan sinyal trading, metode trading, apalagi rumus trading atau cawan suci yang akan membuat Anda selalu profit di setiap trade, tidak. Jadi jika Anda sedang mencari itu semua, Anda boleh tinggalkan halaman ini dan melanjutkan pencarian Anda.
Pertanyaannya hanya satu, "Berapa banyak waktu dan uang yang sudah Anda keluarkan dalam mencari itu semua?" Masuk grup-grup sinyal forex yang katanya "anti loss", "100% profit", "sinyal pembayar hutang", dan lain-lain.
Tinggalkan dan buang jauh-jauh semua itu dan mulailah dengan menemukan dan membangun jati diri Anda sendiri. Mulailah belajar menjadi Trader yang Mandiri sekarang juga! Jangan tunda lagi agar Anda tidak kehilangan uang semakin banyak lagi.
Temukan metode atau trading plan Anda sendiri dan lakukan backtest terhadap metode Anda itu. Berapa probabilitas profitnya, berapa consecutive profitnya, berapa consecutive losenya, dan berapa average holding periodnya.
Setelah Anda temukan itu, berjanjilah untuk setia dengan metode trading Anda sendiri. Yang Anda tahu hanya satu metode yang Anda miliki itu. Yang Anda tahu metode trading Andalah yang terbaik, karenanya Anda akan menjalankannya secara terus menerus dengan disiplin. Jalankan metode trading yang Anda temukan sendiri secara ketat dan patuhi rulesnya dengan baik.
Anda hanya tahu satu metode yaitu metode yang Anda temukan sendiri. Metode yang sudah Anda backtest dan menghasilkan probabilitas profit yang cukup misalnya saja 61%, artinya metode Anda memiliki kemungkinan profit sebesar 61% dari keseluruhan trade. Dengan begitu Anda akan yakin bahwa metode trading Anda "PASTI" akan menghasilkan profit.
Bahkan jika dalam satu atau beberapa trade harus lose pun Anda tidak akan menjadi ketakutan atau khawatir seperti trader pada umumnya (yang belum melakukan backtest terhadap metodenya). Anda akan tetap bisa tersenyum penuh keyakinan bahwa next trade akan profit. Keyakinan ini sangat penting teman-teman, dan harus Anda miliki.
Percayalah, semakin sedikit Anda tahu atau memiliki metode trading maka akan semakin besarlah peluang Anda untuk menghasilkan profit. Karena Anda hanya akan menjalankan satu metode yang sudah teruji dan memiliki probabilitas 61%. Mikir apa lagi coba? Jelas-jelas metode Anda memiliki probabilitas sebesar itu, ya sudah tinggal jalankan saja tanpa perlu pikir panjang lagi.
Tidak perlu dengar apa kata orang tentang metode Anda yang mungkin mengatakan metodenya salah, jelek, tidak bagus, dan lain sebagainya. Faktanya data backtest menunjukkan metode Anda memiliki probabilitas profit di atas 50% bukan? Ini hanya soal probabilitas.
Lakukan entry trading hanya jika market sesuai dengan opini metode atau trading plan Anda. Jangan memaksakan diri untuk masuk market hanya karena berpikir kalau tidak entry berarti belum trading. Namun Anda harus berpikir ketika kondisi market sedang tidak sesuai trading plan, inilah saatnya Anda untuk bersantai dan menikmati hidup Anda. Ibarat penjual es doger keliling, ketika sejak pagi hujan deras terus menerus tanpa henti maka akan lebih baik untuk istirahat di rumah dan tidak melakukan aktivitas berjualan. Apa jadinya jika tetap memaksakan diri untuk keliling dan berjualan es doger di tengah hujan lebat yang belum diketahui kapan akan berakhir dan berganti menjadi panas terik?
Ingat, dengan trading forex hidup Anda seharusnya menjadi lebih berkualitas. Salah satunya adalah memiliki kebebasan waktu yang tidak akan didapatkan oleh mereka para pekerja atau karyawan kantoran bahkan oleh seorang direktur perusahaan besar sekali pun. Inilah salah satu yang menarik dari trading forex. Indah sekali bukan? Kurang indah apa lagi coba?
SETUP and FORGET
Karena hanya tahu dan hanya memiliki satu metode trading Anda akan dengan mudah melakukan setup atau order ketika market sesuai dengan opini metode trading Anda. Kemudian Anda juga akan dengan mudah melakukan "forget" untuk kemudian menjalankan aktivitas yang lain. Anda tidak akan bolak-balik melihat chart atau grafik pergerakan harga untuk memantau trade. Setup & Forget, apapun hasilnya nanti tidak akan menjadi masalah bagi Anda, toh itu hanya 1 trade bukan keseluruhan portofolio. Anda akan terhindar dari emosi fear & greedy yang selama ini menjadi momok para trader dan menjadi penyebab terbesar kerugian yang mereka alami.
Penyebab kerugian/lose bukan karena market yang salah atau broker yang salah (meskipun ada juga broker yang nakal), tetapi penyebab utama kerugian yang sering dialami oleh trader forex adalah cara menjalankannya yang salah.
Itulah sekelumit cerita dan pengalaman mengenai cara menghasilkan profit dari trading forex. Simpel dan sangat sederhana? Ya, memang se-sederhana dan se-simpel itulah trading forex teman-teman... dan karena pada dasarnya trading forex adalah bentuk bisnis atau perdagangan yang simpel. Hanya ada dua pilihan di dalam trading forex yaitu "Buy" atau "Sell" dan hanya ada dua akibat dari resiko atau konsekuensi pilihan itu juga yaitu "Profit" atau "Lose". Sederhana sekali, jadi mari teman-teman trader! Mulailah berpikir dan memandang trading forex secara sederhana agar kita semakin mudah dan menikmati perjalanannya.
Bagi teman-teman yang mau lebih jauh menikmati perjalanan dan berproses menjadi trader yang mandiri dengan berbagai informasi dan edukasi yang benar dan seimbang dalam menjalankan bisnis di industri forex bisa mendaftarkan email aktif melalui link halaman ini, tanpa dipungut biaya satu rupiah pun alias GRATIS.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkat bagi kita semua.
Jumat, 14 Oktober 2022
Cara Menjadi Trader Mandiri Dan Profit Konsisten
Bagaimana cara menjadi seorang trader profesional? Bagaimana menghasilkan uang dari trading? Bagaimana mencapai Trading for Living seperti para profesional?
Yang pasti adalah, setiap trader profesional awalnya adalah newbie atau pemula. Mereka pasti pernah berada pada level dimana saat ini kita berada dan tidak secara mendadak atau instan menjadi trader profesional dan profit konsisten.
Pada artikel ini kita akan bersama-sama melihat pada level atau tahap apa yang lebih dari 80% trader menyerah dan berhenti lalu pergi meninggalkan trading forex.
Inilah jalan atau perjalanan yang pasti akan dilalui oleh setiap trader profesional. Inilah level atau tahapan yang harus Anda lalui untuk menjadi trader mandiri dan profit konsisten. Tidak ada yang instan, setiap level harus dilalui satu per satu. Ingat, trading forex bukan skema untuk menjadi cepat kaya.
Berikut adalah tahapan yang "PASTI" akan dilalui oleh seorang trader profesional :
1. NEWBIE (Unconsious Incompetence)
Setiap trader profesional dulunya adalah newbie. Tahap dimana orang belum sadar apa itu trading dan belum memiliki ilmunya. Hanya mengenal trading dari cerita orang lain melalui berbagai media digital atau lebih parah lagi dari iming-iming oknum broker nakal. Karena minimnya pengetahuan yang dimiliki dan mungkin juga karena sedang tidak ada kerjaan lalu mencoba masuk ke dunia trading hingga akhirnya menjalankan trading secara tebak menebak harga atau menjalankan trading seperti judi.
Namun ini adalah tahapan atau level yang wajar. Semua trader pasti akan melewati tahap ini. Seorang trader profesional pun awalnya adalah newbie.
Level dimana seorang trader baru mengenal tentang trading. Yang ada dalam pikiran mereka adalah trading adalah cara untuk meraih keuntungan besar dalam waktu singkat.
Emosi sangat mendominasi dalam trading mereka. Tebak menebak harga, sibuk mencari rekomendasi kesana kemari, mengharap keuntungan besar dari setiap transaksi yang ujung-ujungnya justru kerugian besar yang didapat dan mengalami kehancuran. Mereka melakukan trading berdasarkan euforia, melawan trend, dan mencari atau mengejar momentum.
Dan yang pasti para newbie ini belum memiliki trading system yang jelas sehingga ketika berhasil mendapatkan keuntungan mereka menjadi over confidence.
2. ROOKIE (Consious Incompetence)
Di tahap yang kedua atau kita sebut rookie ini seorang trader mulai menyadari bahwa ada sesuatu di dalam trading. Trading bukan sekedar tebak menebak harga, ia mulai menyadari bahwa trading itu ada tehniknya. Jika dalam bidang olahraga tertentu seperti basket misalnya; seorang rookie ini sudah menyadari bahwa ada cara untuk bisa bermain basket dengan baik. Berbeda dengan newbie yang masih menganggap basket hanya sebuah permainan atau kesenangan.
Rookie sudah menyadari tentang perlunya sebuah pengetahuan dan skills dalam menjalankan trading. Namun mereka belum memiliki sebuah pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu pada tahap ini seorang rookie mulai mencari ilmu, mencari mentor, mulai mencari pengetahuan-pengetahuan mengenai trading dari berbagai sumber.
Pada tahap inilah cycle of dome terjadi karena pada tahap inilah seorang trader mulai mencari jati diri dan system apa yang harus dilakukan. Masih menjadi kutu loncat dengan berpindah-pindah dari satu trading system ke trading system yang lain. Mereka masih terus mencari holy grail, hingga mereka akan menemukan apa yang disebut dalam tahap ketiga yaitu Awakening Moment.
Pada perjalanan tahap kedua ini seorang trader mulai menyadari kesalahan-kesalahan sebelumnya. Kenapa mereka bisa profit dan saya loss? Berarti ada sesuatu yang harus saya gali lebih dalam lagi.
Mulai mencari tahu lebih jauh dan mencoba banyak sekali trading system, mulai mempelajari indikator-indikator trading. Mulai mencari jurus-jurus pamungkas atau holy grail.
Namun pada tahap ini mereka belum bisa menghasilkan profit yang konsisten dan merasa sudah berjalan dengan benar namun sebenarnya mereka hanya bergerak di tempat.
Merasa dengan mengetahui lebih banyak tentang analisa teknikal atau pun fundamental akan membuat keuntungan datang dengan cepat. Dan seringkali ketika hasilnya buruk mereka menyalahkan faktor eksternal sebagi penyebab kerugiannya.
Tahap ini menjadi tahap yang sangat berbahaya jika seorang trader tidak bisa menemukan apa yang ada pada tahap ketiga berikut ini.
3. Awakening Moment
Ini adalah tahapan terpenting dari perjalanan seorang trader profesional. Tanpa momen ini banyak sekali trader yang berhenti dan mundur dari dunia trading karena terjebak cycle of dome pada level kedua.
Tanpa awakening moment seorang trader tidak akan dapat bergerak maju ke tahapan selanjutnya dimana competency sudah mulai terbentuk, sudah mulai mengerti bahwa trading itu seharusnya seperti apa. Awakening moment menjadi tahap yang paling penting yang harus muncul dan dilalui seorang trader untuk bisa naik ke level selanjutnya.
Pada tahap kedua itulah karena tidak menemukan awakening moment, banyak trader yang kemudian akhirnya berhenti karena putus asa dan lain sebagainya lalu memutuskan bergabung dengan banyak sekali orang yang mengatakan bahwa trading itu judi, trading itu bisnis sesat dan sangat berbahaya.
Itulah sebabnya Anda harus dapat menemukan awakening moment dalam diri Anda sendiri. Beberapa pertanyaan penting ini dapat dijadikan panduan untuk menemukan awakening moment.
Yang pertama : Apakah Anda sudah memiliki trading system dan setia pada satu trading system? Jika sudah apakah trading system ini sudah Anda uji dengan backtest?
Baca Juga : Backtest, Manfaat dan Cara Melakukannya
Yang kedua : Apakah Anda sudah memiliki trading jurnal dan mencatat semua transaksi yang Anda lakukan?
Yang ketiga : Apakah Anda sudah menyediakan waktu khusus untuk secara rutin melakukan evaluasi atau mereview semua transaksi yang tercatat dalam jurnal tersebut?
Hingga akhirnya Anda bisa menggunakan trading system Anda di waktu dan kondisi market yang tepat. Trading system saya akan bekerja dan menghasilkan profit ketika market sedang begini atau begitu. Sehingga ketika market tidak sedang berada pada situasi yang cocok Anda akan menghindar dan tidak memaksakan diri untuk masuk karena tidak sesuai dengan trading system Anda.
Gunakan tools pada tempat yang tepat. Anda tidak akan membuka baut menggunakan palu, Anda tidak akan mengharap sejuknya udara pegunungan ketika sedang berada di gurun atau padang pasir.
Di tahap ini seorang trader menyadari betul bahwa market tidak bisa diprediksi. Pasar tidak pernah salah, opini traderlah yang salah. Itulah sebabnya kita memerlukan exit loss atau stop loss, kita membutuhkan target plan yang realistis.
Menyadari bahwa menghasilkan sejumlah profit dari serangkai transaksi bukan hasil dari satu transaksi. Mereka akan fokus pada portofolio secara keseluruhan bukan pada trade per trade.
Pada tahap ini teman-teman akan menyadari pentingnya Risk & Money Management, pentingnya memiliki pola pikir yang benar terhadap trading.
Disinilah Stick to the System akan terjadi, Anda akan memiliki checklist terhadap sinyal trading untuk menghilangkan subyektifitas dan menghilangkan emosi. Menjadi pondasi yang kuat untuk masuk ke tahap perjalanan trader selanjutnya.
4. JUNIOR (Consious Competence)
Setelah seorang trader menemukan awakening moment tahapan selanjutnya adalan junior dimana seorang trader sudah memiliki trading system dan kesadaran penuh bahwa trading itu harus begini harus begitu. Hingga akhirnya mereka akan sampai kepada tahap kelima.
Pada tahap ini seorang trader sudah melakukan trading menggunakan logika - trade with data. Hanya masuk pasar ketika system memanggil untuk itu, trading sesuai dengan sinyal dari trading system yang sudah di-backtest. Dan mulai terbiasa menggunakan stop loss.
Junior menyadari betul bahwa pada akhirnya trading system yang digunakan bisa menghasilkan keuntungan. Semakin percaya diri karena memiliki trading system yang sudah teruji.
Pada akhirnya semakin menyadari bahwa menjadi kaya tidak bisa dilakukan secara instan atau dalam waktu semalam. Trading adalah bisnis, bukan skema untuk menjadi cepat kaya.
5. SENIOR (Unconsious Competence)
Ini adalah tahapan seorang trader profesional yang sudah memiliki trading system yang jelas dan konsisten. Mereka sudah memiliki kompetensi penuh dengan trading system mereka dan sudah memiliki intuisi terhadap trading system mereka.
Pada tahap ini intuisi trading Anda mulai terbangun karena kebiasaan melakukan trading sesuai trading system, sesuai sinyal dari trading system Anda sendiri. Sama halnya dengan kebiasaan menyetir mobil, pada awalnya akan kaku namun karena kebiasaan akhirnya unconsious Anda akan bekerja karena habit dan sudah terbawa dalam alam bawah sadar. Intuisi yang terbangun akan menjadi unconsious action.
Sangat disiplin dan komitmen dengan trading system atau trading plan.
Emosi sudah digantikan oleh logika.
Hanya melakukan trading dengan persiapan matang berdasarkan data dan riset yang cukup dan benar.
Itulah Cara Menjadi Trader Mandiri dan Profit Konsisten atau perjalanan dari seorang trader sebelum mereka mencapai tahap Unconsious Competence atau seorang trader profesional. Untuk lebih jauh mempelajari hal ini Anda bisa bergabung bersama komunitas yang memberikan informasi secara benar dan seimbang, bukan iming-iming atau memberikan janji-janji palsu dengan mendaftarkan email aktif Anda DISINI, gratis tidak dipungut biaya apapun.
Berada di tahap manakah saya?
Minggu, 28 Agustus 2022
The Backward Law
The backward law atau ada yang menyebut the reverse law yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hukum terbalik, cara berpikir terbalik, atau hukum mundur. BroCerdas melihat ini menjadi pengetahuan yang sangat berguna bagi kita para trader untuk dapat mencapai tujuan Trading For Living. Ini seharusnya menjadi landasan berpikir dalam menjalankan bisnis di industri forex. Apa itu hukum terbalik?
Hukum terbalik atau berpikir terbalik adalah prinsip yang disebutkan oleh Alan Watts;
"Jika ingin mengubah dunia Anda dapat memulainya dengan merapikan tempat tidur Anda sendiri"
Ide dasarnya adalah jika Anda memulai sesuatu dari akhir maka Anda akan memiliki semua yang dibutuhkan untuk sampai kepada tujuan. Terasa aneh pada awalnya, namun jika Anda renungkan dengan sungguh-sungguh ini akan menjadi sangat masuk akal. Tulisan ini akan menunjukkan bagaimana berpikir terbalik dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan emosi kita.
10 The Backward Law
1. Kontrol
Ketika sedang berada dalam situasi atau keadaan tidak berdaya kebanyakan kita akan berusaha keras sekuat tenaga untuk mencoba mengendalikan emosi dan mendorong hati untuk mengubah keadaan. Namun yang terjadi adalah semakin keras kita berusaha mengubahnya emosi kita justru semakin kacau dan porak poranda tidak terkendali dan keadaan malahan semakin memburuk.
Di sisi yang lain ketika kita semakin dapat menerima keadaan maka akan semakin mudah bagi kita dalam memproses dan mengendalikan emosi dengan baik.
2. Kebebasan
Seringkali dalam hal-hal tertentu ketika kita menginginkan untuk lebih banyak memiliki kebebasan yang kita dapatkan justru malah merasa semakin dibatasi. Sebaliknya kita akan sungguh-sungguh bisa menjalani dan memiliki kebebasan dengan membatasi diri, memilih untuk berkomitmen pada hal tertentu dalam kehidupan kita.
3. Kebahagiaan
Semakin kita berusaha keras untuk menjadi bahagia justru kita akan semakin kesulitan untuk bahagia. Dengan menerima ketidakpuasan atau kekecewaan kita akan dengan mudah merasakan kebahagiaan.
4. Keamanan
Semakin kita berusaha keras untuk merasa aman atau menjadikan hidup kita aman seringkali justru akan semakin membuat kita merasa tidak aman. Hanya jika kita mau menerima dan merasa nyaman dengan segala ketidakpastian dalam hidup maka kita akan sungguh merasa aman.
5. Cinta
Semakin kita berusaha keras untuk membuat orang lain menerima dan mencintai diri kita maka akan semakin sedikitlah penerimaan dan cinta yang kita peroleh untuk diri sendiri.
6. Kehormatan
Semakin kita berusaha keras untuk membuat orang lain menghormati dan menghargai kita justru akan membuat orang lain semakin tidak menghargai dan menghormati kita. Semakin kita menghormati dan menghargai orang lain maka orang lain pun akan semakin menghormati dan menghargai kita.
7. Kepercayaan
Semakin kita berusaha keras dan merayu orang lain untuk mempercayai kita justru akan membuat orang lain semakin tidak percaya kepada kita. Namun semakin kita memberi dan menaruh kepercayaan kepada orang lain maka mereka juga akan semakin memberi dan menaruh kepercayaannya pada kita.
8. Keyakinan
Semakin kita berusaha kuat untuk percaya diri seringkali justru akan semakin menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman. Kita akan semakin merasa nyaman dan percaya diri ketika bisa dengan sungguh-sungguh menerima segala kekurangan kita.
9. Perubahan
Kita akan semakin merasa tidak mampu ketika semakin putus asa untuk mengubah diri sendiri. Kita akan semakin tumbuh dan berkembang ketika kita bisa sungguh-sungguh menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan kita.
10. Arti
Semakin kita berusaha keras untuk mencoba mencari arti dan tujuan hidup yang lebih untuk hidup kita maka itu dapat menjadi obsesi yang dangkal. Tetapi jika kita mau melihat perbedaan dalam kehidupan orang lain maka itu akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita nanti.
"Semakin Anda mengejar untuk merasa lebih baik di sepanjang waktu akan membuat Anda semakin merasakan ketidakpuasan karena dengan mengejar sesuatu akan semakin menunjukkan fakta bahwa Anda memiliki kekurangan"
- Alan Watts -
Sayangnya secara kolektif manusia cenderung kepada pemahaman bahwa memiliki hal-hal eksternal atau mengubah keadaan eksternal seperti uang, barang/benda, keindahan fisik dapat membebaskan manusia dari rasa kekurangan.
Hukum terbalik mau memberitahu kepada kita bahwa yang terjadi adalah kebalikannya. Anda mungkin merasa kehilangan akibat ketidakpuasan dengan keadaan yang Anda alami saat ini. Semakin Anda tidak puas Anda semakin menderita. Semakin banyak Anda membutuhkan perubahan untuk menjadi puas maka Anda akan semakin tidak merasa puas.
Kita ambil contoh misalnya Anda sudah menetapkan tujuan hidup untuk diri sendiri menjadi seorang milyarder. Karena Anda yakin bahwa dengan itu Anda akan mendapatkan kebahagiaan.
Berpegang pada tujuan Anda tadi; itu berarti memerlukan banyak upaya untuk mencapainya. Itu berarti juga bahwa jika tidak berhasil mencapainya maka Anda akan merasa tidak bahagia karena Anda akan menyadari begitu banyak kekurangan yang Anda miliki dibanding dengan tujuan Anda tadi.
Seperti yang dikatakan Mark Manson seorang penulis buku;
"Terus mengejar sesuatu hanya akan menunjukkan kenyataan bahwa sejak awal Anda tidak memilikinya. Terlepas dari berapa jumlah uang yang Anda hasilkan; semakin Anda menginginkan menjadi kaya raya, Anda akan semakin merasa miskin dan tidak mampu"
Semakin kita meningkatkan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat bahagia, kita akan semakin merasa tidak mampu dan akibatnya akan semakin merasa menderita. Menurunkan standar akan mengurangi perasaan tidak mampu karena gawang akan menjadi semakin dekat dengan posisi kita saat ini. Sayangnya pada prakteknya kita lebih cenderung terus meningkatkan standar yang jauh dari posisi kita saat ini dan menimbulkan perasaan tidak mampu yang berkepanjangan.
Menurut Schopenhauer keinginan dan kemauan adalah dua hal yang memotivasi manusia untuk terus berusaha dan mencari. Tetapi dengan terus mengikutinya ternyata tidak pernah memberikan kepuasan karena keinginan dan kemauan adalah hal yang bisa menghalangi. Membatasi kehendak adalah satu-satunya cara untuk sungguh-sungguh dapat merasakan kepuasan. Karena ini berarti menuju kepada satu keadaan kosong yang bahagia jauh dari segala usaha. Berhentilah mencoba untuk mendapatkan, maka Anda akan mendapatkannya.
Terasa aneh? Betul, memang terasa aneh. Namun cobalah terus membaca dan merenungkannya dengan baik.
Bagaimana cara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan?
Tidak menyimpan dan karena itu kita memiliki kelimpahan; menyendiri tetapi memiliki banyak teman di sekelilingnya. Mudah, santai, dan tidak membuang waktu. Tidak banyak melakukan sesuatu namun selalu tertawa untuk hal yang menarik, cerdik, dan pintar. Manusia mencari kebahagiaan, tetapi ia merasa lengkap meski kondisinya jauh dari sempurna.
Menerima kekurangan akan membuat Anda merasa sempurna. Menerima kesepian akan membuat Anda merasa puas dengan kesendirian Anda.
Jika Anda terus mencoba untuk menjadi sempurna, maka Anda akan cacat. Jika Anda mencoba dan berusaha untuk tidak kesepian, maka Anda akan sengsara sendiri. Jadikan semua itu sebagai sebuah pengalaman positif untuk menerima pengalaman negatif. Karena melawan pengalaman negatif akan membuat Anda menderita dua kali.
Ingatlah satu realita berikut ini;
"Jika Anda berjuang keras untuk bisa tetap ada di permukaan air maka Anda akan tenggelam. Namun jika Anda berusaha untuk tenggelam, maka Anda akan mengapung. Begitu juga ketika Anda mencoba untuk tidur, maka usaha Anda itu malah akan membuat Anda terjaga. Anda akan tertidur ketika berhenti mencoba. Anda akan kehilangan nafas ketika mencoba menahan nafas namun ketika Anda melepaskan dan membiarkan itu pergi, ia akan berlanjut dengan sendirinya."
Kita akan bahagia ketika kita berhenti berusaha untuk bahagia dan menerima bahwa kita tidak memerlukan apa pun lebih dari yang sudah kita miliki sekarang.
Ketika kita berhenti berusaha untuk menjadi kaya raya, kita akan hidup dalam kelimpahan karena kita akan merasa puas dengan apa yang sudah kita miliki sekarang ini dan ketika ada tambahan itu kita kita anggap sebagai bonus.
Satu-satunya cara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan adalah berhenti menginginkannya, itulah yang hendak diajarkan oleh The Backward Law (hukum terbalik) kepada kita.
Seperti di sebuah kolam yang airnya keruh. Satu-satunya cara untuk dapat melihat lantai kolam di air yang jernih adalah dengan membiarkan kekeruhan itu hilang dengan sendirinya dan airnya menjadi jernih. Bukan mengaduk-aduk air atau menggunakan tangan Anda mencoba menghilangkan kekeruhan, itu tidak akan berhasil.
Keinginan, pikiran, dan ketidakpuasan kita digambarkan dengan kekeruhan air. Mengaduk-aduk air atau menggunakan tangan dalam upaya mencoba membersihkan kekeruhan menggambarkan bagaimana kita mencengkeram kebahagiaan. Sedangkan melihat lantai di air yang jernih sebagai gambaran kepuasan yang hanya bisa dicapai dan diperoleh dengan membiarkan kekeruhan menghilang dengan sendirinya.
The Backward Law/Hukum Terbalik bukan berarti kita tidak boleh memiliki impian, ambisi, atau pun mengejar cita-cita dan perubahan. Namun kita diajarkan untuk tidak mudah tertipu oleh anggapan bahwa mengejar kebahagian akan mengarah kepada kebahagiaan.
Dengan pengetahuan ini kita diharapkan dapat memasuki keadaan bahagia dari tidak menginginkan. Misteri kehidupan bukanlah sesuatu yang harus dipecahkan melainkan sesuatu yang harus dialami.
Jumat, 12 Agustus 2022
Penyebab Trader Sering Loss
Hanya 10% trader sukses dan berhasil meraih profit secara konsisten dari trading forex, sementara 90% lainnya kebanyakan loss bahkan bangkrut dan banyak hutang. Berita buruknya adalah mereka yang gagal akan selalu bersuara lebih keras dibanding mereka yang berhasil.
Mengapa hal itu terjadi? Apa sih sebenarnya yang menjadi penyebab para trader sering mengalami loss? Sebelum membahas hal tersebut saya coba berikan sedikit reminder kepada Anda terlebih dahulu.
"Kosongkan gelas Anda agar dapat belajar dengan baik dan benar karena jika gelas Anda penuh yang ada malah akan tumpah dan menjadi tidak berguna"
Pengalaman Adalah Guru Terbaik
Kesuksesan seorang trader tidak akan lepas dari pengalaman yang dilaluinya dalam membangun bisnis dan mengembangkan portofolio tradingnya. Berikut ini adalah tahap-tahap pengalaman yang sangat penting untuk menjadi seorang trader yang sukses yaitu ;
Percobaan Trading #1
Di tahap ini trader pemula atau orang-orang yang baru mengenal trading melakukan aktivitasnya dengan penuh semangat dan sangat bergairah.
Biasanya didorong oleh misalnya; iklan broker/pialang dengan segudang iming-iming, keinginan atau mimpi jadi cepat kaya, atau pun karena terprovokasi oleh flexing-flexing dan screenshot history transaksi yang seringkali muncul di beranda akun media sosial.
Di tahap ini seorang trader akan mudah sekali tergiur oleh marketing scam dan karena pengetahuan yang dimiliki masih sangat mendasar, akan cenderung lebih banyak berburu mengenai cara-cara trading yang mudah seperti trik jitu, strategi anti loss, hingga membeli robot trading. Dan dapat dipastikan apa yang akan terjadi kemudian adalah mengalami kerugian dalam jumlah yang besar.
Selanjutnya ada dua kemungkinan yang terjadi :
1. Berhenti dan menyerah, mungkin akan mencoba trading lagi.
2. Mengasah skills tradingnya dan memastikan akan trading lagi.
Pada tahap inilah biasanya seorang trader akan menjadi ragu dan bertanya-tanya, trading ini bisnis atau judi?
Penelusuran Metode Trading #2
Mulai menyadari perlunya meningkatkan skills trading. Menelusuri atau menjelajahi metode-metode trading dan mempelajari apa itu trading lebih jauh lagi.
Akan semakin merasa membutuhkan edukasi mengenai forex sehingga tanpa ragu akan mengikuti seminar-seminar forex atau pun workshop trading.
Pada tahap ini mereka akan mulai mempertanyakan soal mana lebih baik antara analisa teknikal dan analisa fundamental.
Dan akan menemukan bahwa dalam bisnis forex ternyata bukan hanya trading, namun ada banyak hal lain yang memiliki peluang untuk menghasilkan uang. Misalnya dengan menjadi Introducing Broker (IB) atau mengikuti program afiliasi untuk mendapatkan komisi ketika dapat mengajak teman untuk bergabung dan trading di broker yang kita rekomendasikan.
Profit Besar dan Loss Besar #3
Sampai tahap ini seorang trader seringkali akan merasa cukup matang bahkan pernah meraih profit berkali lipat dari modal. Memiliki keyakinan yang cukup besar dengan metode tradingnya namun masih sering mengabaikan resiko.
Jika di tahap pertama mungkin kerugiannya boleh dibilang kecil namun di tahap ketiga ini bisa jadi mengalami kerugian yang besar akibat terlalu percaya diri sehingga kecenderungannya adalah trading dengan membuka volume (lot) yang besar.
Yang terjadi selanjutnya adalah mereka berhenti dan meninggalkan bisnis ini. Berpikir bahwa seharusnya sudah berhenti dan tidak mencoba lagi sejak awal ketika di tahap pertama mengalami loss. Pada tahap inilah biasanya mereka akan menjadi barisan sakit hati dan cenderung mengumandangkan nyanyian berirama kebencian terhadap bisnis forex.
Hanya sedikit yang berani menyadari dan berpikir bahwa trading forex bukan skema untuk menjadi cepat kaya. Berpikir realistis bahwa trading forex adalah bisnis, sama seperti bisnis-bisnis lain yang membutuhkan perhitungan dan persiapan yang matang dan memiliki resiko kerugian.
Di tahap ini seorang trader akan mulai menfokuskan diri pada Risk Management.
Itulah tahapan-tahapan yang diperlukan untuk menjadi seorang trader yang sukses. Mampu mengelola portofolio tradingnya dengan baik untuk sampai pada tahap Trading For Living.
Namun sayangnya hanya sedikit dari mereka trader pemula yang mau terus berjalan maju. 90% justru berhenti dan menyerah, inilah yang terjadi. Apa penyebabnya? Ikuti dan simak paparan berikut ini.
TRADER PEMIMPI
Tak ayal lagi dan harus diakui, 80-90% dari trader yang gagal adalah trader pemimpi yang mengharapkan hasil trading sebagai sumber pendapatan lain ketika usahanya sedang kurang baik bahkan ada yang berharap dari trading forex bisa cepat kaya. Realitanya mereka yang memiliki pemikiran seperti itu selalu berujung dengan margin call atau stop out.
Trader pemimpi memiliki kebiasaan yang selalu diulang tanpa menyadari bahwa ini adalah kebiasaan yang keliru.
# Tidak Mau Rugi
Ketika floating loss puluhan bahkan ratusan dollar Anda menahannya hanya karena berharap harganya balik lagi. Dan ketika harga benar berbalik cepat-cepat menutup posisi transaksi karena takut harganya berbalik arah lagi, padahal baru profit 5 pips.
Kebiasaan ini dilakukan berulang-ulang karena Anda hanya memiliki target profit saja tanpa memasang stop loss yang artinya Anda tidak membatasi kerugian yang dapat diterima atau ditolerir.
Stop loss itu ibarat peluru sebuah senapan. Pada awal Anda belajar menembak pasti akan banyak kehilangan peluru karena tembakan meleset. Namun seiring berjalannya waktu dan pengalaman, skills Anda meningkat. Tentu saja tembakan Anda akan lebih banyak mengenai sasaran bukan?
# Over Trading
Jika saya trading dengan target $25 setiap kali trade saya akan mendapatkan keuntungan $250 jika saya trading 10 kali per hari sebulan $5000. Ini adalah kekeliruan kedua yang dilakukan oleh trader pemimpi.
Di halaman lain pernah ditulis, trader ibarat seorang sniper yang siap menunggu momen yang baik untuk menembak tepat sasarannya. Tak jarang ia harus menunggu berjam-jam dan ketika sasarannya tidak muncul atau tidak tepat dengan ruang bidiknya ia akan mengurungkan tembakannya dan menunggu momen lain yang lebih baik.
Dalam trading menunggu momen yang kemungkinan memiliki pola berulang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bolak-balik entry tanpa metode dan analisa yang matang hanya untuk mengejar keuntungan.
Semakin sedikit Anda melakukan transaksi maka akan semakin besar peluang profit yang Anda miliki. Semakin sering melakukan transaksi itu berarti Anda melipat gandakan kemungkinan akan resikonya.
# Tidak Realistis
Dengan modal pas-pasan namun berharap dapat mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya tanpa siap dengan resiko yang besarnya sama.
Trading forex dan instrumen investasi lainnya adalah bisnis yang high risk high return dalam arti potensi profit dan kerugian besarnya sama. Dalam trading forex Anda bisa mentukan sendiri batas resiko yang disesuaikan dengan gaya dan karakter Anda sendiri.
"Bahkan jika target profit Anda hanya sebesar 3% per bulan, dalam satu tahun adalah 36%. Ini adalah angka yang sangat realistis bahkan untuk langkah antisipasi seandainya ada bulan-bulan tertentu dimana target profitnya tidak tercapai."
Itulah hal-hal yang menjadi penyebab trader sering loss. Jika Anda ingin menjadi trader sukses, lewati tahap-tahap pengalaman menjadi trader sukses seperti yang sudah di paparkan di atas.
Forex adalah bisnis yang tak lekang oleh waktu maka seyogyanya dipersiapkan dan diperhitungkan secara benar dan matang.