Bro Cerdas

Membangun Perspektif Baru Dalam Industri Forex

Post Page Advertisement [Top]


Mengembangkan rencana trading dengan memanfaatkan pola breakout memerlukan pendekatan yang sistematis dan disiplin. Breakout terjadi ketika harga bergerak di luar level support atau resistance yang signifikan, biasanya disertai dengan peningkatan volume trading. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rencana trading dengan pola breakout:


1. Identifikasi Pasar dan Instrumen Trading

Pilih pasar dan instrumen yang ingin Anda tradingkan (misalnya saham, forex, atau komoditas). Pastikan instrumen tersebut memiliki volatilitas yang cukup dan volume trading yang tinggi untuk memastikan breakout yang valid.


2. Pilih Kerangka Waktu (Time Frame)

Tentukan kerangka waktu yang akan Anda gunakan, misalnya harian, mingguan, atau intraday. Kerangka waktu ini harus sesuai dengan gaya trading Anda (day trading, swing trading, atau position trading).


3. Identifikasi Level Kunci

Gunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi level support dan resistance utama. Anda dapat menggunakan garis tren, pola chart seperti segitiga, atau indikator teknikal lainnya.


4. Konfirmasi Breakout

Tunggu hingga harga menembus level kunci dengan volume yang tinggi. Breakout yang valid biasanya disertai dengan peningkatan volume, menunjukkan minat pasar yang kuat.


5. Menentukan Entry Point

Tentukan kapan Anda akan masuk ke dalam trading. Biasanya, entry dilakukan segera setelah breakout dikonfirmasi. Ada beberapa pendekatan untuk entry yaitu :

- Breakout entry langsung; Masuk segera setelah harga menembus level kunci.

- Pullback entry; Menunggu harga untuk kembali (pullback) ke level breakout sebelum masuk.


6. Menentukan Stop Loss

Menetapkan stop loss adalah kunci untuk mengelola risiko. Tempatkan stop loss di bawah level support (untuk breakout ke atas) atau di atas level resistance (untuk breakout ke bawah). Jarak stop loss juga dapat disesuaikan dengan volatilitas pasar.


7. Menentukan Target Profit

Tetapkan target profit berdasarkan rasio risiko-imbalan yang sehat, misalnya 1:2 atau 1:3. Target profit dapat didasarkan pada level resistance atau support berikutnya, atau menggunakan alat seperti Fibonacci retracement untuk menentukan target.


8. Manajemen Risiko

Selalu riskan hanya sebagian kecil dari modal trading Anda pada setiap trading, misalnya 1-2%. Ini untuk melindungi akun trading Anda dari kerugian yang signifikan.


9. Review dan Evaluasi

Setelah trading selesai, lakukan review untuk mengevaluasi kinerja trading Anda. Catat apa saja yang bekerja dengan baik dan apa yang bekerja kurang baik.


Contoh Trading Plan Breakout


Pair EUR/USD (Forex)


Time Frame H4


Level Kunci

- Resistance  1.2000

- Support  1.1900


Strategi Entry

Masuk buy ketika harga menembus dan closing di atas 1.2000 dengan volume tinggi.

Atau menunggu pullback ke 1.2000 sebelum entry.


Stop Loss 1.1950 (di bawah resistance yang ditembus)


Target Profit 

- Target 1: 1.2100 (berdasarkan resistance sebelumnya)

- Target 2: 1.2200 (menggunakan Fibonacci extension)


Manajemen Risiko (Risk Management)

- Maksimum risiko per trading: 1% dari modal akun. 


Evaluasi

- Catat semua trading breakout dan evaluasi hasilnya setiap minggu.


Dengan mengikuti rencana ini, Anda dapat meningkatkan konsistensi dan disiplin dalam trading, serta mengelola risiko dengan lebih baik. Tetap fleksibel dan siap untuk menyesuaikan rencana Anda berdasarkan kondisi pasar yang berubah.



Agar menjadi lebih jelas saya akan mencoba mengajak Anda untuk memperhatikan contoh gambar ini.



Dalam gambar di atas saya akan melakukan setup order yaitu buy stop di level "BUY" (warna merah) dan sell stop di level "SELL" (warna kuning) ketika market sedang bergerak di area berwarna biru.


Saya anggap area berwarna biru adalah area dimana market bergerak sideways. Saya akan menunggu dengan sabar hingga market breakout, entah break menembus resistance untuk entry buy atau break menembus support untuk entry sell. Tanpa mempedulikan anggapan atau asumsi market overbought maupun market oversold.


Sebagai trader teknikal saya akan menghindari subyektifitas atau berat sebelah terhadap satu posisi, dalam artian saya tidak akan condong ke buy atau condong ke sell. Bagi saya, baik buy maupun sell keduanya memiliki potensi profit yang sama. Tidak perlu berasumsi atau memprediksi, cukup ikuti apa yang ditampilkan oleh chart sesuai dengan trading plan dan metode kita sendiri.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]