Bro Cerdas

Membangun Perspektif Baru Dalam Industri Forex

Post Page Advertisement [Top]

Menguasai formasi candle stick dapat membantu untuk mengatur strategi, metode, dan trading plan Anda


Formasi candlestick atau chart pattern adalah pola grafik dalam trading yang kerap muncul dan terjadi secara berulang. Sehingga dalam analisa teknikal hal ini sering digunakan untuk menganalisa arah pergerakan harga selanjutnya.

Analisa teknikal yang didasarkan pada data histori di waktu yang lalu menjadi acuan untuk memperkirakan atau memprediksi arah harga di waktu mendatang. Oleh karena itulah, meskipun tidak bisa dipastikan 100% benar dan akurat, tetapi formasi atau pola-pola candlestick yang muncul tidak bisa dianggap remeh begitu saja.

Menguasai formasi candlestick dapat membantu untuk mengatur strategi, metode, dan trading plan Anda. Paling tidak dapat membantu dalam menumbuhkan keyakinan bahwa strategi yang hendak Anda ambil sudah tepat dan sesuai. Bagaimana pun juga untuk menentukan langkah ke depan yang lebih baik, kita membutuhkan data secara historis untuk dipelajari, diamati, dan dikalkulasi demi meminimalisir kemungkinan kesalahan.


Secara garis besar chart pattern terbagi dalam 3 kelompok besar yaitu :

1. Billateral Pattern (Pola 2 Arah)
2. Continuation Pattern (Pola Berkelanjutan)
3. Reversal Pattern (Pola Pembalikan)


1. Billateral Pattern (Pola 2 arah)

Billateral Pattern memiliki atau menunjukkan indikasi adanya peluang untuk pergerakan 2 arah. Jika pattern menunjukan sinyal breakout ke atas berarti harga berpotensi bergerak ke atas. Demikian juga sebaliknya jika pattern menunjukkan sinyal breakout ke bawah berarti harga berpotensi bergerak ke bawah.

Ada 3 pattern yang sangat populer dan masuk dalam ketagori Billateral Pattern seperti dalam gambar berikut.

Billateral Pattern (Pola 2 Arah)

Ascending Triangle Pattern

Pola terbentuk dengan harga memantul membentuk pantulan yang semakin menyempit dan selalu memantul di titik resistance yang kurang lebih sama. Jika harga mampu menembus resistance menjadi sinyal kuat untuk entry buy. Sebaliknya jika harga menembus support maka akan menjadi sinyal untuk sell.

Descending Triangle Pattern

Adalah pola kebalikan dari Ascending Triangle. Pola terbentuk dengan harga memantul membentuk pantulan yang semakin menyempit dan selalu memantul di titik support yang kurang lebih sama. Jika harga mampu menembus support menjadi sinyal kuat untuk entry sell. Sebaliknya jika harga menembus resistance maka akan menjadi sinyal untuk buy.

Symmetrical Triangle Pattern

Pola ini terbentuk jika ada 2 garis trend yang ujungnya bertemu dan membentuk segitiga yang cenderung simetris. Pola ini memberi sinyal agar Anda bersiap untuk antisipasi terjadinya break pada salah satu garis trend untuk melanjutkan trend yang berlangsung sebelumnya.


2. Reversal Pattern (Pola Pembalikan)

Ketika mendapati reversal pattern dalam chart Anda maka asumsinya adalah pergerakan harga selanjutnya akan berpotensi bergerak ke arah sebaliknya. Dalam gambar dibawah ini ditunjukkan contoh dimana titik untuk entry, target profit, stop lose yang realistis dan bijak.

Reversal Pattern (Formasi Candlestick Pembalikan Arah)

Ada 6 formasi candlestick reversal yang cukup populer dalam gambar di atas. Saya akan coba jelaskan satu per satu. Dari kiri atas ke bawah lalu tengah atas ke bawah dan seterusnya.


Double Top

Seperti namanya, ketika terdapat dua puncak seperti gambar di atas saat harga sedang bullish maka ini menjadi sinyal akan adanya pembalikan arah harga ke bawah atau bearish.

Double Bottom

Double bottom chart pattern menjadi kebalikan dari double top. Ketika terdapat 2 lembah saat harga sedang bearish maka ini menjadi sinyal akan adanya pembalikan harga ke atas atau bullish.

Head and Shoulders Pattern

Jika Anda mendapati formasi head and shoulders pattern, ini menunjukkan adanya indikasi melemahnya kekuatan buyer. Ketika penurunan menembus neckline, saat itulah peluang untuk entry sell.

Inverse Head and Shoulders Pattern

Inverse head and shoulders pattern menjadi kebalikan dari head and shoulders pattern. Formasi ini mau menunjukkan adanya indikasi melemahnya kekuatan para penjual. Ketika kenaikan menembus neckline, saat itulah peluang untuk entry buy.

Rising Wedge Pattern

Formasi ini termasuk sulit atau jarang sekali didapat. Namun banyak trader meyakini bahwa pattern ini memiliki validitas dan akurasi yang tinggi dalam hal mengkonfirmasi kemampuan harga menembus resistance.

Falling Wedge Pattern

Falling wedge pattern memberikan sinyal reversal bullish ketika harga mendekati akhir dari sebuah downtrend.


Continuation Pattern (Pola Berkelanjutan)

Formasi continuation menjadi sinyal adanya potensi harga akan bergerak meneruskan trend yang sedang berlangsung. Sebagai contoh, jika saat ini pasar sedang downtrend dan ditemukan continuation pattern maka Anda bisa entry sell. Beberapa yang populer dari pattern ini ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

Continuation Pattern (Formasi Candlestick Penerusan)

Dalam gambar di atas sangat jelas ditunjukkan titik entrynya, target profit dan stop losenya.

Dengan mempelajari dan memahami chart pattern atau formasi candlestick tertentu Anda akan memiliki dasar yang cukup kuat untuk menentukan posisi transaksi agar tidak asal masuk.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]