Bro Cerdas

Membangun Perspektif Baru Dalam Industri Forex

Post Page Advertisement [Top]

 


Sebelum melanjutkan saya mau menegaskan terlebih dahulu bahwa Trading Forex adalah Bisnis, bukan Investasi apalagi Judi. Mengapa?

Disebut "trading" yang secara harafiah berarti perdagangan atau dagang, dan dimana-dimana yang namanya dagang adalah bisnis. Kita bisnis jual beli baju, jual beli properti, jual beli mobil, jual beli motor, atau jualan bakso, dll. Bukankah itu bisnis? Setiap kegiatan yang memperjual belikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan disebut bisnis (https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis). Dalam trading forex yang diperdagangkan adalah mata uang dari berbagai negara, hampir mirip seperti money changer.

Trading forex juga bukan "investasi", karena investasi bersifat pasif sedangkan trading forex bersifat aktif. Investasi adalah kegiatan penanaman modal secara langsung atau tidak langsung dengan harapan atau tujuan di waktu mendatang pemilik modal dapat memperoleh keuntungan sebagai hasil penanaman modalnya. Bisa dibaca selengkapnya dalam artikel Perbedaan Investasi, Trading, dan Judi.

Contoh bentuk investasi misalnya; kita membeli sebidang tanah, kita biarkan saja dan kita juga tidak mengolah tanah tersebut. Kita pasif dan berharap beberapa tahun kemudian harganya akan naik. Atau kita membeli saham sebuah perusahaan; kita tidak ikut mengelola perusahaan itu kan? Kita hanya menunggu dan menunggu dengan tujuan di waktu mendatang nilai saham itu akan naik dan kita mendapatkan keuntungan dari selisihnya atau jika perusahaan yang sahamnya kita beli membagikan deviden. Kita juga bisa mendepositokan uang di bank untuk mendapatkan bunga deposito. Itulah yang disebut investasi.

Trading forex adalah bisnis bukan investasi, karena kita dituntut untuk aktif dalam menjalankannya. Berbeda dengan investasi yang bersifat pasif.


Lalu bagaimana dengan stigma di masyarakat yang mengatakan bahwa trading forex adalah judi? Hanya orang bodoh yang akan mengatakan trading forex sama dengan judi. Mari kita coba perhatikan!

Sepakbola dijadikan judi, ayam dijadikan judi, apapun bisa dijadikan judi. Tebak-tebakan bakal muncul angka genap atau ganjil pun dapat dijadikan judi. Apakah salah sepakbolanya? Apakah salah ayamnya? Jika mau, apapun itu dapat dijadikan judi. Tergantung siapa yang melakukan dan bagaimana cara menjalankannya. Bahkan ketika kita menjalankan bisnis tanpa mengetahui resikonya secara pasti pun dapat dikatakan kita sedang berjudi. Misalnya; kita mau bisnis jual beli motor. Kita tahu cara mengendarai motor, tetapi kita sama sekali tidak tahu bagaimana jual beli motor. Jika kita main nyemplung tanpa mengetahui secara pasti seluk beluk bisnis jual beli motor, itu namanya judi. Kenapa? Karena kita tidak tahu persis resikonya. Itulah judi.

Bahkan kalau kita mau jujur, dalam kehidupan manusia pun kita seringkali berjudi. Ketika dalam sebuah perjalanan menuju ke tempat kerja atau kemana pun tujuan kita dan tahu bahwa akan terlambat kebiasaan kita adalah memacu kendaraan kita untuk ngebut. Dengan ngebut, tanpa sadar kita sebenarnya sedang memperbesar resiko kecelakaan. Semakin kencang laju kendaraan, maka semakin besar pula resikonya. Namun pada saat itu apakah kita menyadari resikonya? Yang ada dalam pikiran kita hanyalah bagaimana cara untuk lebih cepat sampai ke tujuan. Bagi saya, ini gambling dengan nyawa sendiri dan nyawa orang lain. Melakukan sesuatu tanpa mengetahui resikonya sama dengan berjudi (gambling).

Padahal sebelum kita menjalankan bisnis di industri forex paling tidak kita harus melakukan 4 hal penting yaitu : 

1. Mempelajari Mekanisme Forex
2. Mencari Metode
3. Backtest
4. Forward Test

Anda dapat memperoleh tutorial lengkap mengenai empat hal di atas melalui LINK ini.

Setelah keempat langkah itu selesai dilalui dengan segala prosesnya barulah kita masuk atau menjalankan trading forex. Seluruh langkah dilakukan berdasarkan data, potensi resiko dan target profit terukur dengan pasti, forward test sudah dijalankan dengan acuan data yang diperoleh dari hasil backtest. Lalu dimana letak judinya? Jadi sekali lagi saya katakan, "hanya orang bodoh yang menganggap trading forex sama dengan judi". Hanya karena mereka main tebak-tebakan dan hasilnya loss lalu mengatakan trading forex sama dengan judi.

Dalam trading forex kita tahu persis sedari awal saat kita melakukan order transaksi, baik batas resiko maupun target keuntungan yang kita tentukan. Kita juga tahu persis kapan akan keluar dan masuk market. Ini jika kita ingin melakukan trading dengan baik dan benar, bukan asal tebak. Jika asal tebak, itu judi namanya. Dan sayangnya banyak trader yang asal tebak dan berujung loss. Mereka itulah yang kemudian menyerukan, "trading forex sama dengan judi". Sayangnya lagi adalah, suara mereka yang loss terdengar lebih keras dibanding mereka yang profit.


PILIH BISNIS ATAU INVESTASI?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus tahu tujuannya terlebih dahulu. Jika tujuannya untuk mendapatkan keuntungan di waktu mendatang dalam kurun waktu yang panjang dan lama tentu Anda dapat memilih investasi. Namun harus diingat dibutuhkan modal yang besar agar investasi Anda menghasilkan keuntungan yang signifikan disamping Anda juga harus sudah mempunyai pendapatan tetap untuk biaya hidup sehari-hari, karena hasil investasi Anda mungkin tidak bisa dijadikan sumber penghasilan utama.

Namun jika tujuan Anda adalah untuk melipatgandakan uang atau modal, maka pilihannya adalah bisnis. Karena bisnis memiliki kemampuan untuk memberikan penghasilan rutin. Bisnis memungkinkan uang Anda berputar, tumbuh, dan berkembang berkali lipat. Perputaran uang yang akan terus membesar dan menghasilkan keuntungan yang semakin besar pula. Ini artinya kualitas hidup Anda juga akan meningkat.

Sebelum memiliki modal besar untuk berinvestasi, rasanya akan lebih baik jika berbisnis terlebih dahulu untuk mengembangkan modal dan memperbesar aset. Bisnis memungkinkan untuk melipatgandakan modal Anda. Dibanding investasi yang bersifat pasif, potensi keuntungan yang dapat diraih dari sebuah bisnis jauh lebih besar. Meskipun benar, bahwa ada resiko yang harus dikelola dengan baik karena resiko berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan.

Jika punya MODAL ber-BISNIS-lah dahulu, setelah bisnis Anda menghasilkan pendapatan rutin/tetap maka ber-INVESTASI-lah.

Bagaimana menurut Anda?

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]